Cara Mengendalikan Hepatitis B



Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B" (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus  yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker hati. Mula-mula dikenal sebagai "serum hepatitis" dan telah menjadi epidemi pada sebagian Asia dan Afrika.  Hepatitis B telah menjadi endemik di Tiongkok dan berbagai negara Asia.
Sdangkan di Indonesia sekitar 25 juta warga Indonesia diperkirakan menderita penyakit hepatitis B dan C. Dari jumlah itu, penderita virus hepatitis B (HBV) masih jauh lebih besar. Sebanyak 50 persen kasus hepatitis B dan C berpotensi menjadi penyakit liver kronis, dan sekitar 10 persennya dapat berujung pada kanker hati. Hepatitis B adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan virus hepatitis B (HBV) . Virusnya dapat ditemukan pada darah, liur, cairan amniotik, atau semen. Beberapa profesi yang rentan tertular hepatitis B antara lain bidan, paramedis, dan dokter.
Menurut Direktur Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, dr.Slamet MPH, salah satu langkah pencegahan yang terus gencar dilakukan pemerintah dalam menekan penularan hepatitis B adalah dengan vaksinasi. Ini merupakan upaya pencegahan primer yang masih jauh lebih efektif dibandingkan upaya lainnya yang bersifat sekunder.


Sebagai upaya pencegahan primer, lajutnya, vaksinasi sekarang sudah tersebar merata di seluruh Indonesia. Data Kemenkes 2013 menyebutkan, sampai akhir Maret 2013 cakupan imunisasi hepatitis B mencapai 85,6 persen dari jumlah penduduk. Vaksin hepatitis B juga dilakukan kepada para ibu hamil. Hal ini penting dilakukan karena penularan hepatitis B dari ibu hamil ke janin mencapai 90 persen. Beberapa propinsi yang sudah melakukan vaksinasi kepada 80 persen warganya yang hamil antara lain Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat, Banten, dan Bangka Belitung.
Slamet menambahkan, pencegahan secara sekunder yakni dengan melakukan deteksi dini, dan langsung mengobati jika menderita hepatitis B. Pencegahan sekunder ini bertujuan menekan kecepatan virus memperbanyak diri. Untuk pencegahan tersier, penderita dan tenaga kesehatan bekerja sama mencegah komplikasi penyakit akibat hepatitis B. Kebersihan juga menjadi kunci menekan risiko tertular  HBV. Slamet menyarankan masyarakat tidak menggunakan jarum suntik bergantian, dan menjaga kebersihat alat medis bagi petugas kesehatan .
Untuk mencegah penyebaran dan tertular penyakit Hepatitis ini tidak ada salahnya kita secara proaktif mencari dan melakukan vaksinasi hepatitis B, demi kesehatan diri sendiri dan keluarga. Demikian juga ibu hamil bila belum menerima vaksinasi Hepatitis B silahkan kunjungi pusat kesehatan untuk memperolhe vaksin tersebut, demi kesehatan anda dan bayi yang anda kandung.

0 Response to "Cara Mengendalikan Hepatitis B"

Posting Komentar

wdcfawqafwef