Untuk mengurangi resiko Stroke, Penyakit
Kardiovaskuler dan gagal ginjal direkomendasikan untuk mengurangi asupan garam.
Jadi garam yang dimasukkan dalam makanan silahkan dikurangi agar terhindar dari
penyakit tersebut. Manfaat pengurangan tersebut akan lebih besar bila disertai
peningkatan asupan potasium kedalam tubuh. Banyak penelitian yang
mengindikasikan bahwa mengurangi asupan garam atau sodium dapat menurunkan
risiko stroke dan penyakit-penyakit terkait. Profesor Graham MacGregor dan
sejawat-sejawatnya telah meninjau kembali penelitian terdahulu mengenai asupan
garam dan juga melakukan penelitian sendiri. mengurangi garam dapat menurunkan hipertensi, tetapi
ia mengatakan ada lebih banyak lagi yang dapat dilakukan, di antaranya,
meningkatkan asupan potasium. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa
asupan potasium yang lebih tinggi dapat dikaitkan dengan 24 persen pengurangan
risiko stroke pada orang dewasa dan mungkin memiliki dampak positif pada
tekanan darah anak-anak.
Penyakit tekanan darah tinggi telah menyerang lebih
satu miliar orang di seluruh dunia. Ini menyebabkan banyak kematian atau
kecacatan tetap. Hipertensi juga disebut sebagai pembunuh diam-diam karena
gejala nyatanya sedikit sekali. Untungnya, hipertensi kerap dapat dicegah namun
tergantung kemauan dari anda. Guru besar kesehatan kardiovaskuler di Barts and
London School of Medicine and Dentistry ini mengatakan, tubuh kita memerlukan
garam kurang dari setengah gram per hari. Namun orang-orang di negara-negara
maju mengonsumsinya sekitar delapan hingga 10 gram per hari. Jadi, kita makan
garam sekitar 20 kali lipat daripada yang diperlukan. Apalagi ada sebagian suku
di Indonesia yang memiliki makanan yang lebih asin sehingga mereka lebih rentan
terserang penyakit hipertensi.
Tetapi, tidak ada mamalia yang biasanya menambahkan
garam pada makanan mereka. Hanya kitalah manusia, mamalia yang melakukannya.
Kita telah melakukannya selama sekitar 5.000 tahun, karena garam punya khasiat
mengawetkan makanan dan sangat penting bagi perkembangan peradaban. Karena penemuan
manfaat garam iut dahulu kala sehingga penggunaan garam menjadi semakin populer
hingga saat ini sebagai penambah cita rasa masakan. Sebagian besar bahan
makanan olahan mengandung garam berkadar tinggi. Ditambah lagi dengan kandungan
gula yang tinggi, ini menjadi apa yang disebut makanan sampah yang lezat,
tetapi tidak bergizi.
Potasium sebenarnya
ada dalam buah dan sayur, juga pada daging dan ikan yang belum diolah.
Kemungkinan pada masa evolusi, kita makan dua atau tiga kali lipat potasium
yang kita konsumsi sekarang. Industri pangan, pada waktu mengolah
makanan, membuang potassium dan menambahkan garam, ini tentu hal terburuk yang
mereka lakukan. Potasium penting bagi fungsi syaraf dan kontrol otot. Kita
direkomendasikan untuk mendapatkan potasium melalui makanan dan bukan dari
suplemen. MacGregor mengatakan dengan mengurangi garam secara bertahap, semakin
kecil kemungkinannya orang memperhatikan perbedaan rasanya.
Jadi untuk kita yang peduli akan
kesehatan agar terhindar dari penyakit hipertensi dan serangan jantung koroner,
bisalah tuk mengurangi konsumsi garam dan memperbanyak konsumsi potasium dalam
makanan kita. agar kesehatan kita lebih terjaga dan lebih bisa menikmati hidup
lebih lama.
0 Response to "Cara Mengurangi Resiko Terserang Hipertensi"
Posting Komentar